Senin, 01 April 2013

ILMU ADALAH CAHAYA, HIDUP TANPA CAHAYA DUNIA GELAP JADINYA

Al-Hamdulillah Ya Nurun 'alannuril anwar hablana nurika fi qolbddunia. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Allahumma sholli 'ala muhammad wa ali muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam. Amma ba'du:

Saudaraku seiman yang di rahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala... Kehidupan di alam dunia sangat membutuhkan cahaya, tanpa cahaya hidup ini terasa betapa gelapnya.

Cahaya yang telah menuntun kehidupan menjadi tampak jelas dan terang semua, sehingga penghuni dunia mampu membedakan antara kebajikan dan kemungkaran, antara kebaikan dan keburukan, antara ketidak adilan dengan keserakahan, antara kejujuran dengan kemunafikan, antara kebenaran dengan kesalahan, antara kesholehan dengan kefasikan, antara keta'atan dengan kekafiran, antara kesombongan dengan ketawadhu'an, antara kemakmuran dengan kebinasaan, dsb, dst, dll.

Kehadiran cahaya di luar diri sungguh telah berjasa pada seluruh manusia, dengan hadirnya dapat dibedakan antara siang, kesiangan, malam dan kemalaman. Kalau siang tentulah bermaksud pada terang, sedang kesiangan tentulah bangunnya terlalu siang. Kalau malam itu berarti gelap, kalau kemalaman berarti pulangnya telah terlalu gelap gulita. Jangan pulang kemalaman dan jangan jangan bangun kesiangan, agar rezeki tidak kebobolan di patok ayam.

Kehadiran cahaya di dalam diri telah sangat berarti menerangi hati dari segala kegalauan hati, kegelisahan rasa, kepenatan pemikiran, sehingga hati dapat sejuk hati dan akal dapat luas wawasan.

Kehadiran cahaya di kuburan, disebabkan karena totalitas amal ibadah kepada Allah yang diamalkan sepanjang usia, tanpa mengenal lelah, leleh dan leler.

Kehadiran cahaya di akhirat, disebabkan karena selama hidup di dunia selalu dekat kepada cahaya di atas cahaya, sehingga cahaya selalu melekat di dalam hati, akal pemikiran, kekujur ruh jasadi, ruhani dan nurani yang terbawa tanpa tersisa ke dalam kuburan menembus surga ilahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar